Tuesday, June 17, 2014

Bukan Tentangmu Lagi

Kini kau tak peduli...
Mungkin karena telah tak ada hati...
Atau mungkin rasamu telah mati...
Atau mungkin karena memang tak ada hati...

Kelak kau pasti 'kan sadari,
Ia sangat berarti.
Tak peduli kau pergi,
Ia setia menanti.

Ketika pagimu terasa sunyi,
kau mencari yang telah pergi...
Ketika siangmu terasa sepi,
kau mencari yang telah pergi...
Ketika malammu terasa tak berarti,
kau mencari yang telah pergi.

Ketika ia datang kembali,
Hatinya bukan tentangmu lagi.



*Mataram, June 17, 2014 - 10.00 pm*

(Akan) Tiba Masanya

(Akan) tiba masanya,cepat atau lambat.
(Akan) tiba masanya,
sekarang atau nanti.
(Akan) tiba masanya,
sebelum kau sadari atau setelah dia jauh pergi.



*Mataram, June 1, 2014 - 9.50 pm*

Monday, June 16, 2014

Konyol (Lagi)

Belakangan ini entah kenapa saya agak linglung. Kelinglungan ini membuat saya terkadang bertingkah konyol (padahal linglung nggak linglung, tetap aja suka konyol :D).


Salah satu contoh kekonyolan saya terjadi siang tadi.
Dengan santainya saya masuk ke dalam mobil yang jelas-jelas jauh beda sama mobil kantor, duduk manis di samping pak supir (saya sebut pak supir karena si bapak duduk di belakang setir, bukan di kursi penumpang) yang terbangun karena saya membuka pintu mobilnya kemudian ia spontan menyalakan mesin mobil, sehingga mas tukang parkir pun sigap beranjak dari tempatnya berdiri, mendekati mobil dan menginstruksikan agar mobil yang di belakang mundur.
Saya baru sadar kalau saya salah naik mobil setelah melihat tidak ada uang parkir yang sebelum pergi saya letakkan di bawah tape mobil. Ya! Saya sadar bukan karena bapak yang duduk di sebelah kanan saya beda walaupun sebenarnya sebelum masuk ke dalam mobil, saya lihat koq si bapak yang sedang tidur. (Parah! Pertanda apakah ini??? Pertanda minus mata bertambah kali ya? Hahaha)
Kemudian dengan cueknya saya berkata ke pak supir, "Maaf, pak, saya salah naik mobil". Yang lebih konyol lagi, si pak supir ternyata baru sadar kalau orang yang saat itu sedang duduk di sampingnya bukanlah penumpangnya setelah saya berkata begitu. "Oh, saya pikir tadi teman saya, mbak.", jawab pak supir menanggapi. Lantas seolah tidak terjadi apa-apa, saya keluar dari mobil tersebut dan berjalan ke mobil kantor sebenarnya yang ternyata ada di belakang mobil tadi. Yang di dalam mobil menunggu saya sudah tidak dapat menahan tawa. Saya pun sampai nyaris tidak bisa berhenti tertawa.

Kekonyolan yang indah :-)

Saturday, June 14, 2014

Serba Instan

Belakangan ini, saya "tertarik" dengan fenomena berpikir instan. Ya! Bukan hanya makanan dan minuman saja saja yang instan. Tetapi pikiran pun bisa instan. Mungkin semua ini karena kita terbiasa disuguhkan dengan yang serba instan. Mie instan, misalnya. Bahkan, proses pendidikan pun ada yang instan. Menurut saya, loncat kelas dan program kelas akselerasi adalah bentuk pendidikan instan.
Pola pikir instan inilah rupanya yang mendorong terbentuknya karakter-karakter yang tidak mau berjuang, lebih mementingkan hasil akhir daripada proses, sehingga cenderung menghalalkan segala cara (termasuk dengan cara-cara yang instan) untuk menggapai tujuan akhir. Tak dipungkiri bahwa hasil akhir adalah penting, tetapi proses untuk mencapai sesuatu yang penting itu tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena, inti dari semua yang kita capai pada akhirnya adalah proses yang kita jalani sejak awal hingga tujuan tercapai. Dalam perjalanan proses itulah kita belajar, termasuk belajar mengenali diri kita sendiri. Dalam perjalanan proses itulah kita menempa diri kita untuk menjadi lebih tangguh dan lebih siap untuk menghadapi problema hidup. Dalam perjalanan proses itulah kita mendapat banyak pengalaman dan pelajaran, jika kita mau berpikir tentunya.

Untuk Kesekian Kalinya

Hai blog ku, hai semuaaa...
Apa kabar???

Lagi-lagi saya menghilang lama dari halaman ini.
Untuk kesekian kalinya saya tidak mematuhi niat awal saya membuat blog ini.
Dan untuk kesekian kalinya pula saya harus susah payah masuk ke halaman blog saya sendiri karena lupa dengan password-nya. Tapi hal ini tidak membuat saya jera untuk membuat password yang aneh bin ajaib :)

Malam ini, untuk kesekian kalinya saya bertekad untuk tak lagi mengabaikan blog yang seharusnya bisa jadi tempat saya untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja.
Malam ini, untuk kesekian kalinya saya memulai lagi posting baru dalam blog ini.
Untuk kesekian kalinya, izinkan saya kembali ke dunia ini.

Selamat datang kembali, untuk diriku sendiri :)

Never Stop to Smile

Never Stop to Smile

The Nature of Human Being

The Nature of Human Being

Think Purple

Think Purple