Thursday, March 8, 2012

Aku dan Kata, Bersama

Bersama kata, aku berkata
Bersama kata, aku bercerita
Bersama kata, aku melepas rasa
Bersama kata, aku melepas derita
Bersama kata, aku bersuka cita
Bersama kata, aku menumpahkan air mata
Bersama kata, aku bermain rima


*Mataram, March 8, 2012 - 1.27 pm

Tuesday, March 6, 2012

Aku dan Kata

Aku tak berkata, tak mengapa
Aku tanpa kata, rasanya hampa
Aku dan kata bagai saudara
Aku butuh kata,
Aku selalu rindu kata.
Kata mengerti aku,
Kata memahami aku,
Kata tenangkan hatiku.


*Mataram, March 6, 2012 - 11.00 am*

Hanya Aku

Ku tanya malam, dia diam
Ku sapa pagi, dia pergi
Ku tengok siang, dia hilang...

Ku tanya langit, dia sakit
Ku sapa angin, dia dingin
Ku tengok laut, dia kalut...

Ingin diam, tapi harus pergi dan menghilang...
Sakit tenggelam dalam dingin dan kekalutan...



*Mataram, 6 Februari 2012 - 2.15 pm*

Thursday, March 1, 2012

SAYA SENANG DENGAN KEKALAHAN TELAK INDONESIA DARI BAHRAIN

Beberapa di antara kalian pasti bertanya-tanya atau bahkan mungkin marah saat membaca judul tulisan saya ini. Tapi begitulah faktanya. Saya senang dengan kekalahan 10 gol tanpa balas yang dialami pasukan tim nasional Indonesia pada Rabu malam (29/2). Sungguh saya senang dan ingin menyuarakan kesenangan saya ke seluruh rakyat negeri ini tanpa terkecuali.

Mungkin ada di antara kalian yang bertanya apakah kesenangan yang saya rasakan merupakan wujud lunturnya rasa nasionalisme saya atau apakah sekarang saya sudah tidak mau lagi mendukung timnas Indonesia. TIDAK!!! Saya tetap mencintai tanah air saya dan saya tetap pendukung setia Timnas Merah Putih.

Kesenangan saya ini justru merupakan wujud cinta dan kepedulian saya sebagai seorang pecinta dan pendukung Timnas Garuda. Saya senang karena saya berharap kekalahan telak anak buah Aji Santoso bisa menjadi pelajaran bagi para pengurus PSSI yang masih membawa kepentingan pribadi atau kelompoknya dalam mengurus dan membenahi persepakbolaan dalam negeri. Mereka bisa lihat bahwa hasil memalukan dalam laga Kualifikasi Pra Piala Dunia Grup E Zona Asia merupakan imbas dari keegoisan mereka. Pembatasan pemilihan para pemain yang boleh berkostum timnas berakibat fatal dan merugikan bangsa. Para pemain ISL tidak diizinkan untuk membela negara, meskipun beberapa di antara mereka punya banyak pengalaman dalam berkostum Merah Putih dan pun mereka bagian dari komposisi Timnas sebelumnya. Di sini saya sama sekali tidak merendahkan kualitas pemain IPL, karena tidak sedikit pemain-pemain dengan talenta bagus yang membela klub-klub dalam liga tersebut, seperti Andik Vermansyah, Abdur Rahman, dan Ferdinand A. Sinaga. Jadi sudah seharusnya tidak ada lagi dualisme liga. ISL dan IPL harus bisa menjadi sebuah ajang yang dapat menjadi wadah kompetisi sepak bola dalam negeri yang sehat dan berkualitas.
 
Itulah gambaran kesenangan saya. Sejatinya, jauh di lubuk hati saya, saya sangat sedih melihat para pemain Indonesia dipecundangi di Stadion Nasional Manama. Hati saya hancur menyadari bahwa para pemain yang kemudian menjadi korban dari keegoisan para petinggi PSSI. Hanya karena kepentingan pribadi dan golongan lantas merampas hak anak bangsa yang tidak hanya punya keinginan tapi juga memiliki kemampuan untuk diberi kesempatan dan diberi kepercayaan tampil sebagai punggawa Timnas Merah Putih.

Saya sebagai seorang penikmat dan pecinta sepak bola berharap agar kedepannya sepak bola kita tidak lagi dipenuhi dengan kepentingan kelompok para pengurusnya karena hanya akan merugikan talenta-talenta hebat pesepak bola tanah air. Kami para penggila bola pun dirugikan karena tidak dapat menyaksikan seutuhnya keindahan dan kehebatan para pemain bola tanah air.

Semoga tidak ada lagi kekisruhan dalam sepak bola Indonesia. Semoga sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi dan terus maju hingga pada saatnya nanti bisa berbicara di level internasional. Semoga suatu saat nanti rakyat Indonesia bisa mendengar salah satu nama anak bangsa didaulat sebagai pemain terbaik dunia.

                                                     _____________***______________

Tulisan ini saya buat hanya untuk mengungkapkan kecewaan dan juga harapan saya akan kondisi persepakbolaan Indonesia. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya :)

Never Stop to Smile

Never Stop to Smile

The Nature of Human Being

The Nature of Human Being

Think Purple

Think Purple