Wednesday, May 16, 2012

Pantang Menyerah, Berjuang Hingga Akhir!

Dramatis! Menegangkan! Membahagiakan! Menyakitkan!
Empat kata di atas rasanya mampu mewakili suasana pertandingan terakhir Liga Primer Inggris yang sekaligus menjadi partai penentu jawara liga musim 2011/2012. Betapa 2 menit yang begitu berharga dan begitu membahagiakan bagi kubu The Citizens. Di lain pihak, The Red Devils merasakan waktu 2 menit tersebut sangat mengecewakan, memupuskan harapan mereka untuk menggenapkan gelar.

Menjamu QPR di Etihad Stadium, Kompany cs mengurung pertahanan anak buah Mark Hughes sejak menit awal pertandingan. Sempat unggul melalui gol yang dicetak Zabaletta, City harus kebobolan saat Djibril Cisse mampu memanfaatkan peluang yang muncul dari kesalahan Vincent Kompany. Jika kapten Manchester biru membuat kesalahan hingga membuat Cisse berhasil menjebol gawang Joe Hart, maka kapten QPR, Joey Barton membuat kesalahan yang sebenarnya konyol dan sangat tidak perlu, yaitu melakukan pelanggaran tanpa bola terhadap Carlos Tevez sehingga wasit Mike Dean harus memberikan kartu merah padanya. Sebelum meninggalkan lapangan, ia pun sempat melayangkan tendangan ke Sergio Aguero, hendak menanduk Vincent Kompany, dan nyaris berkelahi dengan Mario Balotelli.
Memanfaatkan keunggulan dalam jumlah pemain, para punggawa Manchester City terus menggempur pertahanan Queens Park Rangers. Kesigapan Paddy Kenny dalam menjaga gawangnya tidak membuat Kun Aguero dan kawan-kawannya menyerah. Di pinggir lapangan, Don Mancio pun terlihat tidak mau menyerah begitu saja. Namun di tengah usaha mencari gol tambahan, kubu The Citizens justru dikejutkan dengan akselerasi yang dilakukan Traore dari sayap kiri. Traore yang menggantikan Cisse, mampu mengecoh Kompany untuk kemudian melepaskan umpan silang kepada Jamie Mackie yang tak terkawal dan berhasil menyarangkan bola ke gawang Hart melalui sundulannya.
Berbekal keinginan kuat untuk meraih trofi, Mancini kemudian memasukkan Edin Dzeko serta Balotelli. Keputusan memainkan Dzeko berbuah gol pelecut semangat di menit kedua tambahan waktu dari 5 menit yang diberikan oleh wasit. Karena hasil imbang dapat membuat MU meraih gelar ke-20 mereka, maka City berjuang mati-matian berusaha membobol gawang QPR. Usaha tak kenal lelah David Silva cs akhirnya berbuah manis. Sergio Kun Aguero! Dialah yang menjadi pahlawan The Citizens dengan tendangan kerasnya ke gawang Kenny di menit ke 94. Gol penentu tersebut sontak membuat para suporter yang sempat bersedih menjadi gembira.




Gol Aguero membuat Etihad Stadium bergemuruh menyuarakan kebahagiaan mereka. Di lain pihak, kubu Setan Merah mengalami kekecewaan karena kekalahan yang bisa dibilang menyakitkan karena gol penentu kemenangan City tercipta di saat-saat terakhir, di mana Fergie dan pasukannya bersiap menyambut kemenangan. 


Di balik kemenangan dramatis yang berhasil diraih pasukan Mancini, kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa untuk mewujudkan mimpi kita harus berjuang hingga akhir. Tak ada kata menyerah sebelum peluit akhir dibunyikan. Kenyataan bahwa Manchester United berhasil unggul 1 angka atas Sunderland, tidak membuat anak-anak Manc. City menundukkan kepala dan menghapus mimpi meraih gelar dari kepala mereka. Mereka tidak sedikitpun mengendurkan serangan meski pertahanan QPR sulit ditembus. Mereka bahkan berjuang hingga akhir terbukti dari 2 gol yang tercipta di masa injury time.

Selamat buat Manchester City!

No comments:

Never Stop to Smile

Never Stop to Smile

The Nature of Human Being

The Nature of Human Being

Think Purple

Think Purple