Friday, May 18, 2012

Ketika Aku Jatuh Cinta Kepada "nya"

Saat itu aku masih lugu, tak banyak tahu tentang hal-hal di luar duniaku. Saat itu juga ada seorang lelaki yang begitu dekat denganku, rela melakukan apapun demi membahagiakanku. Dia telah menjadi bagian yang begitu berarti dalam hidupku, karena dia sangat memahamiku. Dialah lelaki yang hampir tidak pernah menolak permintaanku. Dia temani hari-hariku tanpa satu haripun berlalu. Dia perlakukanku layaknya seorang tuan putri yang tak boleh seorangpun mengganggu. Kesederhanaan, kedewasaan, dan kehangatan sikapnya benar-benar ku rasakan tanpa ragu. 
Dia begitu istimewa di mataku. Banyak hal yang telah dia ajarkan padaku. Dia, sosok pria yang selalu siap melindungiku tapi tak pernah mau melihatku lemah jika dirinya tak sedang bersamaku. Dia menyukai jika aku menjadi wanita yang tahu malu tapi keras menegurku jika bertanya hal-hal yang ku tak tahu pun aku malu.
Dia juga telah mengenalkan banyak hal padaku. Dia yang membuat acara berita di televisi menjadi salah satu tontonan favoritku. Dialah lelaki pertama yang mengajakku ke pantai tanpa malu-malu. Sering ia menonton film-film box office tanpa pernah alpa untuk mengajakku. Aku selalu melihatnya bahagia ketika nonton pertandingan sepak bola bersamaku.Ya, dia adalah orang yang mengenalkan sepak bola padaku hingga pada akhirnya dia membuatku jatuh cinta. Benar-benar jatuh cinta. Dengan apa yang telah dia lakukan, aku benar-benar jatuh cinta. Dia membuatku benar-benar jatuh cinta pada sepak bola. Bagaimana tidak cinta, aku mengenal sepak bola 18 tahun yang lalu, ketika aku baru bisa membaca, dan sampai saat ini aku masih gemar menonton pertandingan sepak bola.

Dia, ayahku, telah membuatku benar-benar jatuh cinta pada sepak bola.

No comments:

Never Stop to Smile

Never Stop to Smile

The Nature of Human Being

The Nature of Human Being

Think Purple

Think Purple