Wednesday, February 29, 2012

Semangat Itu...

Dalam diam merangkai angan, menjalin cita dan mimpi
Keheningan menyapa hati yang dingin…
Menjemput sejumput asa yang semakin membara…
Terhenyak namun tegar tak terlempar...
Berdiri, beranjak, berlari menjemput…
Tak bosan dan tak takut,
Semangat tak pernah surut,
Hingga maut menjemput…


*Mataram, 31 Maret 2011 - Masih sendiri di ruangan yang sama*

Tak Ada yang Tahu

Dia gadis kecil yang lugu dan pemalu…
Duduk dalam diam dan sendu
Lekat menatap seonggok batu,
Tak pelak dirundung pilu…
Lidah kelu,
Tubuh kaku,
Melangkah pun tak mampu…
Entah apa yang berkecamuk di dalam pikirannya saat itu…
Tak pasti apa yang bergolak di dalam hatinya kala itu…
Semua serba tak tentu…
Hanya dia seorang yang tahu…
Pada dunia tak ‘kan pernah mau mengaku…


- Mataram, 31 Maret 2011 - Sendiri di sudut ruangan -

Sudut Kamar - 090311

Jejak itu hilang bukan tanpa bekas,
meski larut dalam ombak yang menghempas
Sepoi-sepoi angin bertiup jauh membawa lara hingga tak lagi luka menghadang rasa
Hiruk pikuk anak-anak pantai ramai berbisik menggelitik jiwa sepi
Dari balik jendela menatap indah senja yang menjemput malam
Membisikkan harapan dan janji akan esok yang jelas terbayang
Tak kan lena dalam gundah, tak kan hanyut dalam resah
Jemari menari merangkai penuh arti, bukan mimpi


*Mataram, March 9, 2011*

Kisah Sebuah Senyuman

Kembali menyusuri hari yang lalu, mengikuti jejak-jejak yang masih tersisa...
Tersenyum sesaat, perih...

Menatap hari esok, mencoba biasa...
Tetap tersenyum, walau terasa sedikit palsu...

Terus melakoni kisahku seorang diri...
Masih berusaha untuk tersenyum, meski berat...



*Mataram, May 1, 2010 - 12.09 am*

Ingin Rasanya Membenci

Ketika tersadar dengan segala kekosongan, ingin rasanya membenci...
Namun, sentuhan lembut hangatkan hati lupakan emosi.
Saat terbangun dalam kesendirian, ingin rasanya membenci...
Tapi, lantunan melodi nurani tak dapat ditipu dengan keegoisan.
Saat terjatuh dalam kehampaan, ingin rasanya membenci....
Namun, seruan sebuah hati lain memanggil-manggil memenuhi janji-janji.
Ketika tersesat di ujung kerapuhan, ingin rasanya membenci...
Namun, sebuah suara bangkitkan semangat, berbalik haluan.
Ingin rasanya membenci...


*Mataram, November 21, 2009 - 10.25 pm*

Pangeranku Beraksi

Hari ini hari Minggu. Sebenarnya aku ingin menyetrika pakaianku yang hampir satu minggu merengek-rengek ingin dihangatkan dan dirapikan. Tapi hari ini aku sudah berjanji untuk mengantar dan menemani adikku pergi ke Taman Budaya untuk mengikuti lomba baca puisi dan cerpen tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA.

Dan inilah dia aksi adikku saat tampil!


Adikku adalah pangeranku. Faris Abiyyu. Aku biasa memanggilnya Abiyyu. Dia adikku yang paling kecil dan sangat ku sayang. Kami berdua kompak, namun tak jarang kami juga bertengkar. Aku dan Abiyyu itu mirip. Tidak hanya dari segi wajah, tapi juga dalam hal-hal lain. Salah satunya seperti yang ada dalam video di atas.

Walaupun dia tidak keluar sebagai pemenang, bagiku dia tetap pangeranku. Aku bangga melihatnya tampil penuh keberanian. Ini pertama kalinya Abiyyu tampil di luar sekolah, tapi tak ada keraguan sedikitpun dalam hatinya. Yang ada di pikrannya hanya ingin tampil maksimal dan sebagus mungkin.

Setelah pengumuman dan namanya tidak disebutkan, ku katakan padanya bahwa menang dan kalah itu bagian dari rezeki yang sudah diatur oleh Allah SWT. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau berusaha dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Apalagi ini penampilan pertama, jadi wajar kalau belum mendapat kesempatan keluar sebagai pemenang.

Tetap semangat adikku! Teruslah berprestasi dan tetap rendah hati ;)

*Mataram, 26 Februari 2012*



Bingkisan dari Ibu

Ketika ku buka lemari pakaianku pagi tadi, ku temukan bingkisan ini. Kertas kado yang digunakan memang sedikit lusuh, tapi aku menghargai dan menyukai hadiah ini. Bagiku yang terpenting adalah rasa dan doa yang ingin beliau sampaikan :)


Aku yakin yang ada di dalam bingkisan ini adalah sebuah buku, karena ibu tahu aku suka membaca. Aku senang ibu menghadiahi sesuatu yang ku suka dan pasti bermanfaat bagiku. Semoga hadiah dari beliau ini tidak hanya bermanfaat bagiku, tapi juga bagi keluarga dan orang-orang di sekitarku.Amin ya robbal alamin!
Terima kasih, Ibu!

Wednesday, February 15, 2012

ALKISAH

Aku baca judul tulisan ini,
aku tertarik...
Ku coba membacanya,
semakin menarik...
Kemudian ku akhiri membacanya dengan rasa kagum dan setuju akan isinya,
tak lupa sambil tersenyum...
Dan pada akhirnya, mau tidak mau, aku pun...

*check your inbox please, pak su :)

 ***

Sebuah pesan yang ku kirim kemudian.

Membaca satu tulisan mu, layaknya magnet yang menarik diriku untuk menjadikanmu teman dalam jejaring sosial yg kita kenal dengan "facebook". (padahal waktu itu aku bilang tdk mau meng-add-mu)
Aku pun tergerak utk menelusuri kamar-kamar lain dalam tulisanmu.
Dan! Aku menyukainya! Aku suka gaya menulismu yang mengalir apa adanya.

Kau tahu, memasuki dan menggeladah beberapa kamar tulisanmu, membangkitkan hasratku agar menulis tidak hanya utk ku nikmati sendiri.
Tapi, ya itulah aku! Sulit menjadi saya! Tanpa alasan yang begitu jelas, aku lebih suka menyimpan hasil coretan ku utk diriku sendiri.

Mungkin setelah ini kita bisa saling berbagi cerita lewat kata, berima ataupun suka-suka...
Mungkin kau bisa membujukku utk menumpahkan semua asa dan rasa dalam cerita atau sajak berjuta kata...
Mungkin kau bisa mengajariku membuka diri lewat abjad yang terangkai penuh makna...

Setelah membaca pesanku ini, aku tak peduli kau menertawai kekonyolanku ataupun mengagumi kata-kataku (pedeeeeeeee... hahahahaha). Aku hanya ingin berteman dan bisa terus membaca karya-karyamu (mendadak jadi penggemar tidak rahasia).

Sekian dan terima kasih :)

*** 

Balasan yang ku terima beberapa jam kemudian.
 
thanks for add-ed me be u'r friend... thanks for prise...
sayapun masih belajar mba. didasari hobi membaca, jadi banyak ide terlontar dan meminta untuk dituangkan. tapi ide ini tidak akan menjadi apa-apa menurut saya kalo hanya disimpan sendiri...
tentunya, orang akan menilai dari pandangan mereka masing2, tapi janganlah menciut saat orang menilai kurang bagus.... jadikan itu sebagai pelecut smangat mba....
banyak orang cerdas, tidak dapat mendokumentasikan kecerdasannya karena tidak dapat menulis,,,, jadi.....,,, let's try to be an author

---------------------***-----------------------

Itulah tadi sedikit kisah yang membuat saya akhirnya membuka kembali blog yang saya buat sekitar bulan September 2007. Yupz, sudah 4 tahun berlalu sejak kata-kata pertama saya dalam blog ini. Pun 3 tahun telah kulewatkan tanpa menulis satu kata pun (tulisan terakhir saya tanggal 2 September 2008).

Sekitar empat tahun yang lalu, saya begitu bersemangat untuk membuat blog. Saya bisa menulis tentang apa saja, mencurahkan isi hati, menumpahkan kekesalan, menceritakan pengalaman ataupun menyampaikan pandangan. Intinya suka-suka tanpa melupakan etika. :)

Sayangnya, semangat itu hanya di awal saja. Di tengah jalan, entah kenapa saya tidak pernah lagi melirik blog ini. Bahkan saya hampir lupa password blog yang saya buat sendiri.

Tapi kurang lebih satu minggu yang lalu, tepatnya tanggal 7 Februari 2012, saya membaca tulisan seorang teman di facebook. Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, saya tertarik dan menyukai tulisannya. Akhirnya, saya tergerak untuk membangkitkan kembali semangat 4 tahun yang lalu, apalagi setelah saya mengunjungi blog miliknya. Kemudian saya mulai menata ulang blog saya, merapikan serpihan-serpihan yang tercecer, mengizinkan orang-orang untuk melakukan blog walking di blog yang saya beri nama ayin-elf, serta berusaha menjadikannya lebih menarik (setidaknya menurut saya :D) dan lebih "berisi".

Semoga semangat saya tidak akan pernah luntur lagi dan semoga tulisan-tulisan dalam blog ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Ganbatte!

Never Stop to Smile

Never Stop to Smile

The Nature of Human Being

The Nature of Human Being

Think Purple

Think Purple